Kamis, 12-06-2025
  • MAN 1 GUNUNGKIDUL MANTAP - Mandiri - Akhlak Mulia - Nasionalis - Terampil - Adaptif - PrestasiMAN 1 GUNUNGKIDUL MANTAP - Mandiri - Akhlak Mulia - Nasionalis - Terampil - Adaptif - PrestasiMAN 1 GUNUNGKIDUL MANTAP - Mandiri - Akhlak Mulia - Nasionalis - Terampil - Adaptif - PrestasiMAN 1 GUNUNGKIDUL MANTAP - Mandiri - Akhlak Mulia - Nasionalis - Terampil - Adaptif - PrestasiMAN 1 GUNUNGKIDUL MANTAP - Mandiri - Akhlak Mulia - Nasionalis - Terampil - Adaptif - Prestasi
  • MAN 1 GUNUNGKIDUL MANTAP - Mandiri - Akhlak Mulia - Nasionalis - Terampil - Adaptif - PrestasiMAN 1 GUNUNGKIDUL MANTAP - Mandiri - Akhlak Mulia - Nasionalis - Terampil - Adaptif - PrestasiMAN 1 GUNUNGKIDUL MANTAP - Mandiri - Akhlak Mulia - Nasionalis - Terampil - Adaptif - PrestasiMAN 1 GUNUNGKIDUL MANTAP - Mandiri - Akhlak Mulia - Nasionalis - Terampil - Adaptif - PrestasiMAN 1 GUNUNGKIDUL MANTAP - Mandiri - Akhlak Mulia - Nasionalis - Terampil - Adaptif - Prestasi

Kisah Setumpuk Brosur PPDB

Diterbitkan : Jumat, 16 Mei 2025

Oleh : Andi Hidayat

Guru Geografi MAN 1 Gunungkidul

-=-=-=-=-=-

Perkenalkan, kami adalah sekumpulan brosur yang memperkenalkan madrasah kepada siswa yang sedang belajar di madrasah dan sekolah yang jenjangnya ada di bawah madrasah yang kami perkenalkan. Sebagai sebuah media promosi, kami adalah berkas yang sangat penting dan harus dibawa oleh Tim Sosialisasi madrasah. Kami selalu dibawa ke setiap madrasah dan sekolah yang dituju oleh tim tersebut. Untuk apa? Tentu saja untuk memperkenalkan madrasah kami kepada siswa-siswa yang ada di sana agar tertarik dan mendaftar ke madrasah kami.

Kami dilahirkan oleh desainer grafis handal yang menggunakan komputer dan aplikasi canggih. Kemudian dicetak dengan printer terbaik penuh warna-warni yang menarik untuk dibaca oleh mereka dengan harapan dibawa pulang siswa-siswi tersebut dan ditunjukkan kepada orangtuanya. Kami berusaha agar orangtua tertarik dengan madrasah yang kami kenalkan maka kami berbicara tentang harapan, tentang prestasi yang pernah kami raih, daftar program-program unggulan yang membuat madrasah kami maju hingga testimoni dari alumni-alumni yang kini telah sukses. Semua itu terangkum dengan singkat di lembaran yang kadang berukuran A5 atau A4. Tulisan dan perpaduan gambar tertata rapi agar siswa dan orangtuanya kemudian tertarik dan pada akhirnya mendaftar ke madrasah kami. Kamipun kemudian dicetak dalam jumlah banyak dan disebar ke sekolah-sekolah, ke madrasah-madrasah sehingga kami tidak pernah bertemu lagi satu sama lain, kecuali ada beberapa yang ketemu lagi, di warung makan ketika kami membungkus pesanan pembeli.

Kami dulu sering dibawa dan disebarkan dalam jumlah banyak, namun akhir-akhir ini kami dicetak sedikit saja. Kami jarang lagi dijadikan barang wajib pada kegiatan sosialisasi ke sekolah/madrasah. Sekarang bisa dikatakan kami hanyalah pelengkap saja, akan keluar dari lemari untuk diberikan kepada calon siswa baru atau orang tuanya ketika mereka menanyakan ada tidaknya kami. Beberapa dari kami meskipun terlihat masih kaku dan bersih namun telah menguning dan berdebu.

Pada suatu waktu kami pernah dibawa dalam jumlah banyak. Lalu kami diberikan kepada setiap siswa kelas akhir di sekolah/madrasah yang kami kunjungi. Kami sempat bergembira akhirnya ada yang akan membaca aneka promosi yang tertulis di lembaran kami. Ternyata nasib kami tidak membaik, dari puluhan siswa yang memegang kami ternyata lebih banyak yang tidak peduli. Banyak yang hanya melihat kami secara sekilas, mengamati gambar yang ada dan kemudian hanya membaca tulisan-tulisan besar yang ada tanpa berusaha membaca lebih lanjut penjelasan-penjelasan yang ada di bawahnya.
Beberapa dari kami malah ada yang langsung dibuang begitu saja, kemudian terinjak oleh mereka dan bagian bawah sol sepatu mereka menapak dengan jelas di lembaran kami. Beberapa ada yang dilumat dengan tangan menjadi seukuran bola pingpong dan kemudian menjadi bahan untuk lempar-lemparan. Beberapa dari kami bahkan ada yang dialirkan mengikuti air di selokan berubah menjadi kapal mainan, yang lama kelamaan air masuk lewat sudut lipatan dan membuat kami karam seperti kapal yang ditumpangi Jack dan Rose.

Hanya sedikit dari kami yang dibawa siswa-siswi pulang ke rumah untuk ditunjukkan kepada orangtuanya. Namun tetaplah itu menjadi sinar harapan yang terang bagi kami agar siswa-siswi tersebut menuju ke madrasah yang kami perkenalkan. Tentu saja menjadi kebanggaan yang tak terhingga.

Kami sudah jarang lagi mewarnai kegiatan penerimaan peserta didik. Kepada siapa kami harus menyalahkan hal ini? Hmmmm…. tidak kepada siapapun. Tidak ada yang salah di sini. Tidak ada yang harus disalahkan. Satu hal yang harus kami sadari adalah dunia sudah berubah. Siswa-siswi tidak lagi tertarik melihat foto-foto diam, mereka lebih suka melihat cuplikan video kegiatan yang dinamis penuh gerak berformat minimal HD atau Full HD yang akan menyedot kuota data mereka. Orang tua sekarang juga lebih suka mencari informasi pendaftaran sosial/madrasah di story-story media sosial yang berseliweran, entah Instagram, Tiktok, Faceook dan lain-lain, bukan di lembaran-lembaran seperti kami. Mereka lebih menyukai yang hidup, yang bisa bersuara, yang ada alunan musiknya, yang bergerak, yang bisa disentuh dengan jari mereka bukan di lembaran yang harus dibolak-balik seperti kami.

Kami tahu bahwa kami memperkenalkan madrasah yang luar biasa. Gedungnya megah dan kokoh. Fasiltasnya lengkap. Perpustakaannya menyediakan banyak koleksi bacaan. Lab komputernya canggih. Kegiatan ekstrakurikulernya banyak pilihan dan mewadahi minat siswa-siswi. Program tahfidznya hebat. Guru-gurunya rajin menulis, mengajar dan menginspirasi. Siswa-siswanya banyak yang berprestasi. Tapi kami kini menyadari bahwa kami tak bisa menyampaikan itu semua sendiri dalam satu hingga empat lembar. Pada akhirnya kami membutuhkan kamera video yang merekam cuplikan-cuplikan keseharian di madrasah kami. Kami membutuhan media sosial yang mampu bercerita secepat cahaya. Kami membutuhkan branding yang mampu menghidupkan semua keunggulan madrasah kami.

Kami bangga menjadi bagian dari PPDB, kami bangga pernah menjaring siswa-siswa baru bergabung ke madrasah. Namun kini kami sadar, jika hanya kami yang berbicara sendiri suara kami tidak akan terdengar di tengah hiruk pikuknya media sosial. Jadi mulai saat ini kami akan menepi, kami siap menjadi pelengkap. Kepada kamera video dan media sosial sekarang ini adalah era kalian. Kami serahkan tongkat estafet sosialisasi madrasah kepada kalian.

Kalian lebih jago dalam membuat gambar hidup dan bergerak.
Kalian lebih lantang dalam bersuara dan membuat ajakan.
Kalian platform yang kini lebih dipercaya, dengan narasi-narasi yang menyentuh, dengan untaian pantuan singkat nan cakep yang menarik dan lewat kesan awal yang membekas.
Kalian adalah pakar dalam bercerita, kalian adalah pengalaman digital yang lebih menggugah.
Hadirlah sesegera mungkin ke medsos-medsos mereka, sebelum sekolah/madrasah lain yang lebih dulu nyelonong di layar mereka.

Penulis : blogmansageka

Tulisan Lainnya

Oleh : blogmansageka

Rara Lembayung. #2

Oleh : blogmansageka

Yuk Belajar Tentang Pancasila

Oleh : blogmansageka

Tilikan

Oleh : blogmansageka

Menjemput Impian

KONTAK KAMI
(0274) 391377

Jl. Sunan Ampel 68 Trimulyo II Kepek Wonosari Gunungkidul Yogyakarta 55813

man1gunungkidul@gmail.com