Yusuf, sapaan akrabnya berbagi pengalaman dan motivasinya dalam mendalami seni wayang kulit. Ia juga membahas tentang pentingnya dukungan dana keistimewaan dalam pembinaan dalang cilik dan remaja untuk melestarikan budaya Jawa.
Talkshow ini menghadirkan beberapa narasumber lain, yaitu Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si (Paniradya Pati),Chairul Agus Mantara, SIP., MM (Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul), dan Drs.Agus Kamtono, MM. (Dewan Kebudayaan Gunungkidul).
Talkshow ini merupakan bagian dari upaya untuk melestarikan budaya wayang kulit di Yogyakarta, khususnya di Kabupaten Gunungkidul. Wayang kulit merupakan salah satu seni tradisional Jawa yang memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk terus membina dan mengembangkan generasi muda dalang agar seni ini dapat terus dilestarikan.
Kepala MAN 1 Gunungkidul, Kholis Muhajir, S.Ag.,M.S.I., menyambut baik acara talkshow di Jogja TV yang menghadirkan salah satu siswanya, Muhamad Yusuf Anshor Khoirudin, sebagai narasumber. Ia menilai acara ini sebagai kesempatan yang berharga bagi Yusuf untuk berbagi pengalaman dan motivasinya dalam mendalami seni wayang kulit.
“Kami sangat bangga dengan Ananda Yusuf yang telah menjadi dalang cilik yang berbakat. Ia telah mengharumkan nama MAN 1 Gunungkidul dan Kabupaten Gunungkidul di berbagai ajang pertunjukan wayang kulit,” ujarnya.
Kholis Muhajir juga menyampaikan terima kasih kepada Jogja TV yang telah mengangkat tema penting dalam talkshow ini, yaitu tentang dukungan dana keistimewaan dalam pembinaan dalang cilik dan remaja. Ia berharap talkshow ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan budaya wayang kulit.
“Kami berharap talkshow ini dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk mendalami seni wayang kulit. Wayang kulit merupakan salah satu seni tradisional Jawa yang memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk terus membina dan mengembangkan generasi muda dalang agar seni ini dapat terus dilestarikan,” tuturnya.