Pendidikan merupakan salah satu sarana menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai modal dasar pembangunan suatu negara. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode atau strategi tentu akan sangat mempengaruhi keberhasilan terhadap siswa dalam belajar. Semua metode pengajaram yang pernah diterapkan selama ini mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Terlepas dari semua itu, metode pengajaran yang sering diterapkan oleh para guru saat ini adalah cenderung hanya untuk mengaktifkan siswa saja. Karena pada hakikatnya otak manusia terbagi menjadi dua yaitu otak kanan dan otak kiri.
Keberhasilan proses pembelajaran Akidah Akhlak ditandai dengan tercapainya tujuan dalam penanaman konsep akidah dan perilaku keseharian. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yang menunjukkan sama dengan atau lebih besar dari kriteria ketuntasan minimal (KKM). Berdasarkan hasil observasi pembelajaran masih perlu mendapatkan perhatian. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata belajar Akidah Akhlak siswa pada penilaian harian yang masih rendah, kemungkainan ini disebabkan juga karena siswa kurang bisa memahami materi tentang “ Memahami Ilmu Kalam dan Tokoh-tokohnya yang materi ini sangat banyak sekali di semester gasal.
Hasil observasi proses pembelajaran Akidah Akhlak menunjukkan bahwa masih banyak siswa memiliki minat membaca rendah, kerja sama atau kerja kelompok antar siswa belum baik, sebagian besar siswa masih pasif dalam diskusi serta belum dapat menentukan sikap yang tepat jika dihadapkan dengan permasalahan di lingkungan sendiri. Dalam hal ini, memberi petunjuk bahwa hasil belajar siswa belum optimal. Berdasarkan hal tersebut memerlukan inovasi model pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan siswa dalam mempelajari Akidah Akhlak meningkatkan hasil belajar baik pengetahuan maupun keterampilan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan menggunakan model Mind Maps/ Peta Pikiran. Menurut Buzen ( 2005 : 5 ) kelebihan dalam penerapan model Mid Maps/peta pikiran diantaranya adalah: mengemukakan bahwa mind meps akan memberi pandangan menyeluruh pada pokok masalah atau area yang luas dan memudahkan menambahkan informasi baru.
Model mind maps/peta pikiran disajikan dalam langkah pembelajaran dan dalam lembar kertas siswa diangkat sebagai alternatif solusi untuk meningkatkan hasil belajar. Lembar kertas siswa berperan sebagai pendamping buku siswa dari pemerintah. Rangkaian kegiatan belajar dengan model mind maps/peta pikiran sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep dalam materi pelajaran. Dengan memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta pikiran, mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jekas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan.
Strategi pembelajaran ini sangat cocok digunakan untuk me-review pengetahuan awal peserta didik. Unsur-unsur teknisnya meliputi informasi kompetensi, sajian permasalahan terbuka, peserta didik berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alternatif jawaban, presentasi hasil diskusi kelomppok, peserta didik membuat kesimpulan dari hasil setiap kelompok, evaluasi dan refleksi.
Usman Abu Bakar (2013) berpendapat bahwa pembelajaran mind mapping sangat cocok untuk me-review pengetahuan awal siswa. Sintaknya adalah sebagai berikut : informasi kompetensi, sajian permasalahan, siswa berkelompok untuk menanggapi dan membuat berbagai alterbatif, presentasi hasil diskusi, siswa membuat kesimpulan, evaluasi dan refleksi.